x
x

Kamis Mbois Tumbuhkan UMKM Batik

Kamis, 25 Jan 2024 12:59 WIB

Reporter : Bagus Suryo

JATIMKINI.COM, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan kebijakan Kamis Mbois signifikan menumbuhkan UMKM batik.

"Kamis Mbois sudah sangat berpengaruh meningkatkan penjualan. Sebelumnya, produk batik UMKM hanya laku 2-3 potong batik, sekarang semakin banyak yang terjual," tegas Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi.

Menurut Eko, penjualan batik yang terus meningkat tentu berimbas mendongkrak perekonomian dan kesejahteraan. Tren positif pertumbuhan ekonomi itu optimistis terjaga di tahun 2024.

Saat ini, manfaat dari kebijakan yang digulirkan oleh Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat pada 2023 itu pun sudah dirasakan perajin batik. Penerapan kebijakan tepat memberikan efek ganda penguatan UMKM sejalan dengan peningkatan cinta produk dalam negeri.

Bahkan, produk batik buatan perajin Kota Malang kian diminati konsumen bukan saja nasional, melainkan juga wisatawan mancanegara. Bahkan, sejumlah perajin ada yang memenuhi pesanan konsumen secara daring di sejumlah negara yang artinya produk batik Kota Malang sudah merambah pasar ekspor.

Sejauh ini, Pemkot Malang terus mendorong UMKM bertumbuh. Kebijakan Kamis Mbois yang mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) mengenakan batik di hari Kamis membuat UMKM berkembang sekaligus meningkatkan daya saing. Alhasil, penjualan batik produk UMKM pun terus meningkat.

Ketua Asosiasi Perajin Batik Kota Malang (APBM) Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang mengatakan ada sekitar 40 perajin batik menyambut positif kebijakan tersebut. Para perajin batik yang tergabung dalam APBM menerima manfaat dari kebijakan Kamis Mbois yang sudah membuka peluang pasar dan meningkatkan penjualan batik.

Selain itu, lanjutnya, Pemkot Malang memfasilitasi perajin di Malang Creative Center (MCC) untuk workshop, pameran dan pemasaran.

"Saya rasa kebijakan Kamis Mbois sangat berdampak terhadap peningkatan jumlah perajin batik, produksi batik, kreativitas turunan batik seperti fesyen dan kerajinan lainnya," tutur Ki Demang.

Editor : Redaksi

LAINNYA