x
x

Insentif Makroprudensial BI Dorong Percepatan Kredit UMKM di Jatim

Kamis, 25 Mei 2023 22:48 WIB

JatimKini

Per 1 April 2023, Bank Indonesia (BI) telah memberlakukan kebijakan makroprudensial untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor prioritas seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMKM dan kredit hijau dengan dengan meningkatkan insentif bagi perbankan.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI akan terus mendorong intermediasi perbankan terutama kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, KUR dan kredit hijau untuk mendorong pemulihan ekonomi domestik.

Insentif yang ditingkatkan terdiri dari kredit kepada sektor prioritas paling tinggi sebesar 1,5 persen, insentif atas penyaluran KUR dan kredit UMKM meningkat dua kali lipat menjadi paling tinggi sebesar 1 persen, dan insentif atas penyaluran kredit hijau paling tinggi sebesar 0,3 persen, ujarnya.

Baca Juga :

Kuartal I/2023, Ekonomi Jatim Tumbuh 4,95 Persen. Ini Saran Bank Indonesia

Di Jawa Timur, BI sendiri terus mendorong peningkatan pembiayaan KUR dan UMKM melalui berbagai program guna mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.

Berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Jatim pada Februari 2023, beberapa program yang telah dilakukan BI yakni pengembangan Klaster Volatile Food melalui kajian pembentukan klaster ketahanan pangan baru khususnya untuk komoditas cabai, bawang merah dan ayam ras pedaging yang merupakan 10 besar komoditas penyumbang inflasi tertinggi di Jatim.

Dari hasil kajian itu, terdapat beberapa rekomendasi antara lain, daerah sentra yang potensial untuk pengembangan klaster cabai rawit adalah di Kabupaten Tuban, rencana pembentukan klaster bawang merah akan difokuskan di Kabupaten Pamekasan, dan mayoritas peternak ayam ras pedaging di Jatim adalah perorangan dan telah mandiri dari segi produksi hingga pemasarannya.

Selain itu juga pengembangan klaster jagung Madura, klaster padi organik Mojokerto, klaster kopi Wonosalam Jombang. Untuk memacu kinerja UMKM, BI juga melaksanakan kegiatan seperti busines matching, busines coaching dan capacity building, komitmen sinergi Optimis Jatim Bangkit, Java Coffee Culture, dan sejumlah side event Presidensi G20 Indonesia.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan saat ini Pemprov Jatim tengah fokus pada produk UMKM agar bisa menembus pasar ekspor dengan satu merek produk dari produksi banyak pengusaha, serta menyiapkan rumah kurasi yang menjadi tempat mengkurasi produk agar terstandarisasi dalam mengakses pasar ekspor.

Kami optimistis sektor UMKM Jatim ke depan bisa naik kelas dan bisa menembus pasar ekspor, katanya.

Dia mengatakan, sektor UMKM dan koperasi di Jatim saat ini ada sebanyak 9,78 juta usaha. Sektor ini telah menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Pada 2022 sektor ini memberikan kontribusi 57,81 persen terhadap perekonomian Jatim.

Pada tahun ini, hingga kuartal I/2023, perekonomian Jatim pun mampu tumbuh sebesar 4,95 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, atau tumbuh 1,02 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.

Dari sisi kinerja penyaluran kredit UMKM di Jatim, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 mencatat bahwa kinerja kredit UMKM Jatim hingga Februari 2023 masih menunjukkan pertumbuhan meskipun termoderasi yang disebabkan berkurangnya low-base effect pada 2022 sebagai akibat pandemi dan pembatasan mobilitas masyarakat.

Kepala OJK Regional 4 Jatim, Giri Tribroto menyebutkan porsi penyaluran kredit UMKM di Jatim per Februari 2022 mencapai Rp202,7 triliun atau setara 38,48 persen dari total penyaluran kredit di Jatim sebesar Rp526,9 triliun.

Ada 5 besar sektor ekonomi kredit UMKM di Jatim yakni terbanyak sektor perdagangan besar dan eceran sebanyak 50,29 persen, disusul pertanian, perburuan dan kehutanan 16,65 persen, industri pengolahan 12,35 persen, lalu akomodasi dan makanan minuman (mamin) 3,50 persen, dan lainnya, jelasnya.

Sementara itu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) sebagai bank daerahnya Jatim juga terus berupaya untuk memacu kredit produktif salah satunya kredit UMKM seiring dengan proyeksi pertumbuhan kinerja kredit total tahun ini sebesar 12 - 13 persen.

Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman mengatakan masih banyak potensi kredit UMKM yang bisa digarap di Jatim mengingat sektor UMKM selama ini menjadi salah satu penyumbang terbesar perekonomian Jatim.

Potensi bisnis di Jatim masih cukup besar untuk bisa digarap dan dikembangkan melalui berbagai startegi, katanya.

Pada kuartal I tahun ini Bank Jatim telah mencatat kinerja penyaluran kredit di segmen usaha mikro sebesar Rp5,79 miliar, usaha kecil Rp5,11 miliar, dan usaha kelas menengah sebesar Rp443 miliar. (R1)

Editor : Redaksi

LAINNYA