Kendalikan Inflasi, Penjabat Wali Kota Malang Murahkan Harga Beras

Reporter : Bagus Suryo
Penjabat Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M memberikan arahan saat High Level Meeting TPID Rabu (11/10). Foto : Dok. Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Malang

Penjabat Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M berkomitmen mengendalikan inflasi di tengah kenaikan harga beras yang kian tak terbendung. Karena itu, Wahyu bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang melakukan berbagai upaya melalui sejumlah langkah strategis sejalan dengan kebijakan tepat.

"Akan kita atur jadwal operasi pasar. Selain beras kita murahkan, telur dan ayam juga," tegas Wahyu saat High Level Meeting TPID Rabu (11/10).

Baca juga: Bank Jatim Dukung Aksesibilitas Pelayanan Pajak Hingga Percantik Aloon-Aloon dan Taman

Wahyu menerangkan problem harga beras tidak terkendali adalah masalah kekeringan. Hal itu seperti diungkapkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Cuaca ekstrem di sebagian besar wilayah Jawa Timur berimbas memicu turunnya produksi beras. Alhasil, harga beras terkerek lantaran minimnya produksi panen padi. Saat ini, sektor pertanian menjadi perhatian karena berkaitan dengan produksi dan stok pangan.

Guna mengatasi kenaikan harga beras, solusinya menggelontor beras murah ke pasar dan masyarakat. Tujuannya agar harga beras menurun. Selain itu, ketersediaan pangan dan harga harus dipantau secara rutin mulai distributor sampai pengecer.

Baca juga: Diskon Tarif Listrik Bikin Jatim Mengalami Deflasi -0,54% di Januari

Selanjutnya, organisasi perangkat daerah terus melakukan kerja sama dengan Perum Bulog Cabang Malang untuk menggelar pasar murah maupun operasi pasar.

"Kemarin kita kerja sama dengan Bulog, kita akan berikan beras dengan harga murah dan harapannya nanti bisa terkendali," ujarnya.

Wahyu mengapresiasi langkah Perumda Tugu Aneka Usaha yang bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Malang, PT. Pos Cabang Malang serta PT. Rajawali Nusindo pada Senin (9/10). Upaya yang dilakukan, yaitu mendistribusikan beras SPHP di 23 pasar tradisional Kota Malang. Termasuk memasok bahan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam kepada 4.521 keluarga rawan stunting.

Baca juga: Harga Cabai di Jatim Melambung Dipicu Musim Hujan, Februari Diprediksi Panen

Wahyu berharap sejumlah langkah ini dapat membantu pengendalian inflasi di Kota Malang. Pasalnya, sesuai data BPS, inflasi bulanan pada September di Kota Malang naik sebesar 0,18% dan inflasi tahunan 2,27%.

Sumber : Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Malang

Editor : Bagus Suryo

Ekonomi
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru