JATIMKINI.COM, PT Terminal Teluk Lamong (TTL) mencatat kinerja tertinggi pada bulan Mei 2025, baik dari sisi kunjungan kapal maupun arus peti kemas. Total terdapat 142 kunjungan kapal dan arus peti kemas mencapai 80.959 TEU’s. Capaian ini menjadi yang tertinggi sejak Januari 2025.
Dalam rapat evaluasi kinerja operasional hingga Mei 2025 yang digelar di Surabaya, Direktur Utama TTL David Pandapotan Sirait menyampaikan apresiasi kepada para pengguna jasa yang dinilai berperan penting dalam mendorong pertumbuhan terminal. Ia menyebut masukan dari pengguna menjadi bahan berbenah perusahaan demi mencapai ‘operation and commercial excellence’.
Baca juga: Refresher Port Security Awareness, Jaga Integritas Garda Depan Keamanan Pelabuhan
“Suara pengguna jasa sangat penting bagi TTL untuk meningkatkan pelayanan. Komitmen kami tetap sama, pelayanan prima berbasis efisiensi dan keberlanjutan,” ujar David.
Dalam catatan operasionalnya, TTL mengalami peningkatan jumlah kunjungan kapal sebesar 3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, dari 597 unit menjadi 615 unit. Dampaknya terlihat langsung pada arus peti kemas yang naik 4,7 persen dari 341.973 TEU’s menjadi 358.127 TEU’s.
Namun, peningkatan volume tak datang begitu saja. TTL melakukan sejumlah perbaikan infrastruktur dan peningkatan kapasitas tenaga kerja. Di antaranya pelatihan ‘Basic Container Terminal Operation’ serta ‘Technical Planning & Control’. Penyegaran prosedur kerja juga digelar untuk seluruh petugas operasional.
Baca juga: Terminal Teluk Lamong Perkuat Layanan Lewat Pelatihan CTO
Selain itu, TTL juga melakukan pavingisasi dan pemadatan area container yard atau lapangan penumpukan khusus peti kemas domestik. Upaya ini memungkinkan alat angkat seperti empty handler menumpuk hingga tujuh tingkat, yang berarti peningkatan efisiensi ruang.
Meski pencapaian meningkat, kritik tetap muncul. Agus Prabowo dari PT Salam Pacific Indonesia Lines menekankan pentingnya peningkatan kecepatan layanan. “Kinerja operasional perlu ditingkatkan lagi, khususnya untuk mempercepat waktu sandar kapal. Ini berdampak langsung ke target waktu TRV (turn around vessel),” kata Agus.
Baca juga: Strategi Antikorupsi TPS Bawa Pulang Penghargaan ESG 2025
Di tengah tekanan efisiensi pelabuhan dan persaingan logistik maritim, TTL mengklaim akan terus mengoptimalkan sumber daya dan menyempurnakan pola operasional. “Planning and control adalah kunci,” tulis manajemen TTL dalam pernyataan resminya.
Namun, tantangannya tetap, menjadikan peningkatan kinerja bukan sekadar angka, melainkan perubahan berkelanjutan yang mampu memperkuat posisi pelabuhan sebagai simpul penting logistik nasional.
Editor : Rochman Arief