Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, mempercantik kawasan Kayutangan heritage dengan menata kabel yang semrawut di Jalan Basuki Rahmat.
"Bila sudah ketemu angkanya, kabel yang berseliweran di jalan protokol akan dirapikan," tegas Wali Kota Malang Sutiaji, Senin (26/5).
Anggaran untuk menata Kayutangan melalui perubahan anggaran keuangan. Adapun kabel-kabel yang semrawut itu milik PLN dan provider, yakni perusahaan penyedia listrik, jasa internet dan telepon.
Terkait dengan peningkatan perekonomian warga, bangunan heritage yang belum difungsikan akan dioptimalkan. Caranya, Pemkot Malang mendatangkan investor. Prosesnya tentu melibatkan komunitas pelaku jasa wisata, Pokdarwis, UMKM dan seniman.
"Nanti menguatkan dengan teman-teman. Agar kafe yang berada di sekitar sini semakin tumbuh."
Selanjutnya, menumbuhkan kampung bagian dalam selaras menata luar kampung. Yang disiapkan, yaitu beragam event rutin di dalam kampung. Misalnya, pagelaran padang bulan. Pelaksanaan melibatkan komunitas. Adapun tugas Pemkot Malang mengalokasikan pendanaan bila dibutuhkan.
"Semua itu dilakukan guna menggerakkan ekonomi."
Termasuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi pelaku jasa wisata. Mereka dibekali sertifikasi. Kompetensi itu meliputi sikap ramah, senyum, sapa dan salam. Cara berbusana para pelaku jasa wisata pun mulai ada penataan. Termasuk cara menyajikan menu makanan dan minuman.
Peningkatan kompetensi itu selaras dengan fungsi Malang Creative Center (MCC) sebagai pusat inkubasi ekonomi kreatif (ekraf). Di gedung 8 pantai tersebut, pelaku ekraf bisa berkarya sekaligus mengembangkan potensi diri dan bisnis.
Saat ini, Dinas Perhubungan menata lalu lintas dan parkir. Pasalnya, orang harus mematuhi etika parkir sehingga turut mendukung kenyamanan dan keamanan di Kayutangan.
"Kayutangan dijaga keamanannya. Nanti, ada toa atau pengeras suara di sejumlah titik untuk menyampaikan informasi pada wisatawan."
Saat ini, kawasan Kayutangan kian eksotis. Wisatawan nusantara dan mancanegara berdatangan mengunjungi kampung heritage.
"Wisatawan asing sudah kongko di Kayutangan. Setidaknya 45 orang wisatawan asing sempat video call dengan saya. Mereka berterima kasih karena Kayutangan keren dan udaranya bersih."
Editor : Redaksi