JATIMKINI.COM, Pemerintah Kota Malang, Jawa Timur, berkomitmen menekan angka stunting atau tengkes sampai tuntas dalam setahun ini. Pasalnya, keluarga rawan stunting masih sebanyak 4.521 keluarga.
"Penanganan harus sistematis. Saya instruksikan pada perangkat daerah, validitas data ini penting karena data harus akurat jadi bisa tepat sasaran," tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Senin (9/10).
Baca juga: Risma Blusukan ke Kota Malang, Tawarkan Solusi Banjir di Sungai Bandulan
Ia menjelaskan pasar murah juga menjadi bagian penting agar masyarakat mendapatkan pangan yang terjangkau. Bantuan sosial harus terus digulirkan secara merata.
"Selanjutnya, jadikan bulan timbang sebagai mitigasi awal," katanya.
Baca juga: MODENA Perkenalkan Kembali Produk Unggulan Dukung Gaya Hidup Modern di Malang
Terpenting, organisasi perangkat daerah harus menggencarkan sosialisasi ke masyarakat. Lalu, seluruh capaian program dan kinerja dievaluasi.
Penanganan tengkes, lanjutnya, bersandingan dengan menekan angka miskin ekstrem yang progresnya membaik. Progres kinerja menangani tengkes di angka 8,9% dan miskin ekstrem 4,37% terendah kedua di Jatim.
Baca juga: Akademisi FIB Universitas Brawijaya Apresiasi Kiprah Mahasiswa Lahirkan Karya Sastra
Setahun kedepan, Pemkot Malang akan menyelesaikan persoalan tengkes dan miskin ekstrem. Termasuk meningkatkan pelayanan publik dan pengendalian inflasi. Empat tugas penjabat wali kota Malang itu sesuai perintah Presiden Joko Widodo.
Editor : Bagus Suryo