Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan mendukung penuh gerakan belanja produk dalam negeri guna penguatan produktivitas dan daya saing UMKM.
"Penggunaan produk dalam negeri merupakan kebijakan pemerintah pusat, sehingga harus dapat diimplementasikan di daerah," tegas Sutiaji dalam keterangan tertulis saat Temu Bisnis Tahap VI Indonesia Catalogue Expo and Forum (ICEF) di Jakarta Internasional Expo, Kamis (3/8).
Baca juga: Penjabat Wali Kota Malang Siap Bangun Rumah Produksi UMKM
Sutiaji menyatakan sudah getol belanja produk dalam negeri. Termasuk menerapkan kebijakan imbauan pada aparatur sipil negara di Pemkot Malang belanja produk UMKM dan belanja di pasar tradisional.
Adapun realisasi belanja di Jatim Belanja Online (Jatim Bejo) tahun 2022, Pemkot Malang mencapai transaksi Rp67,082 miliar. Transaksi itu yang terbesar se Kabupaten dan Kota di Jatim. Belanja barang dan jasa melibatkan UMKM sebagai penyedia juga ditingkatkan melalui e-katalog lokal.
Menurut Sutiaji, penguatan UMKM perlu strategi. Langkah awal memberikan contoh dengan membeli produk lokal. Setelah itu menarik minat masyarakat mempercayai kualitas produk dalam negeri.
Baca juga: UMKM Nikmati Berkah Mudik Lebaran, Pj Wali Kota Malang: Kuliner Legendaris Paling Laris
"Ya tentu sebelum bicara kebijakan, perlu ada contoh. Ini saya pakai batik, celana dan sepatu produk lokal. Untuk itu, saya mengajak ayo gunakan produk dalam negeri," katanya.
Selanjutnya, perlu penguatan agar terjadi perubahan pola pikir masyarakat lebih cinta produk dalam negeri ketimbang luar negeri.
"Strategi dari sisi kebijakan perlu kolaborasi, sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat. Dari sisi pelaku usaha perlu menguatkan strategi pemasaran dan branding," ucapnya.
Baca juga: Gelaran Bank Jatim QRIS Ramadan Vaganza di Surabaya Bakal Pacu Transaksi Digital
Acara ICEF bertema merdeka belanja produk dalam negeri untuk mewujudkan kemandirian bangsa. Di gelaran itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan perekonomian dalam kondisi sangat baik khususnya produksi, konsumsi dan ekspor. Guna menjaga iklim perekonomian di Indonesia, optimalisasi diperlukan melalui realisasi anggaran belanja produk dalam negeri.
"Dari sana diharapkan berimbas pada percepatan belanja pemerintah serta penguatan daya saing UMKM di negeri sendiri," tuturnya.
Editor : Redaksi