Kantor SAR Surabaya, Jawa Timur, menyiagakan personel, peralatan dan berkoordinasi dengan BMKG dalam mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
"Kami berkoordinasi dengan BMKG menyikapi perubahaan cuaca dan iklim termasuk menyiapsiagakan personel dan alut (peralatan utama) di kantor," tegas Kepala Kantor SAR Surabaya Muhammad Hariyadi di Malang, Sabtu (1/7/2023).
Baca juga: Jatim Berpotensi Cuaca Ekstrem Hingga 10 Januari. Begini Kata BMKG
Ia menyatakan akan terus memetakan titik rawan bencana di Jatim dalam upaya sosialisasi kepada masyarakat.
"Kami mengimbau warga menghindari aktivitas saat cuaca ekstrem," katanya.
Baca Juga : Waspada Wilayah Jatim Didominasi Gempa Dangkal
Baca juga: Pakar Geologi ITS Sebut Gempa Tuban Disebabkan Sesar Aktif Jarang Terjadi
Sejauh ini, kesiapan sumber daya manusia dan dukungan peralatan SAR sudah mencukupi. Kolaborasi dan sinergi bersama instansi terkait juga sangat kuat. Dengan demikian, Basarnas tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu berbagai pihak dan relawan.
Adapun program kedepan, lanjutnya, akan membentuk satuan tugas SAR dan meluaskan pelatihan mengingat kekurangan SDM lantaran belum mengakomodir seluruh kabupaten dan kota se Jatim.
Pasalnya, alokasi anggaran pelatihan hanya untuk 50 orang per tahun. Karena itu, pelatihan mandiri SAR sangat dianjurkan dengan materi sesuai karakteristik wilayah masing-masing.
Baca juga: BPDB Surabaya Tambah 4 Pos Pantau Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
"Kita akan melatih lebih banyak lagi SDM. Kolaborasi dan dukungan diperlukan dengan stakeholder," pungkasnya.
Untuk itu, sosialisasi rintisan Saka SAR dengan pelatih dari Basarnas Surabaya menjadi bagian penting meningkatkan kapasitas SDM. Di kampus Rescue Bela Negara Malang Raya, para peserta sosialisasi mendorong pembentukan Satuan Karya Pramuka (Saka) Search and Rescue (SAR). (R2)
Editor : Redaksi