UMKM Pesantren Genjot Keterampilan Digital

Reporter : Rochman Arief
PWNU Jatim dan CCEP mendorong ketrampilan UMKM pesantren guna meningkatkan daya saing di era digital. (foto: Aloha Institute for jatimkini.com)

JATIMKINI.COM, Puluhan pelaku UMKM dari berbagai pesantren menerima pelatihan strategi digital di Kantor PWNU Jawa Timur, Minggu (15/12). Kegiatan ini bertujuan membekali para santri pengusaha agar UMKM pesantren dapat bersaing di era digital.

Wakil Ketua PWNU Jawa Timur Kiai Noor Shodiq Askandar menekankan pentingnya UMKM pesantren untuk beradaptasi dengan perubahan zaman.

Baca juga: 288 Mitra Binaan di Jatimbalinus Siap Naik Kelas Bersama Pertamina UMK Academy 2025

“UMKM pesantren harus mampu bersaing di era digital. Kami berharap program ini bisa memperkuat ekonomi digital pesantren,” katanya dalam surat elektroniknya.

Ia menambahkan bahwa tantangan UMKM pesantren ke depan jauh lebih berat, terutama dalam mengelola aspek sosial dan ekonomi. Sebab, pengelolaan usaha pesantren membutuhkan perhatian lebih, dan program ini sangat bermanfaat

“Pesantren harus memastikan santri tetap bisa mengaji dan mendalami ilmu agama. Di sisi lain harus mampu memikirkan kelangsungan hidup pesantren itu sendiri,” tambahnya.

Pelatihan bertema Meningkatkan UMKM Pesantren dalam Menghadapi Era Digital ini hasil kolaborasi antara Aloha Institute, PWNU Jawa Timur, dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia).

Baca juga: Lenovo Perkenalkan K14 Gen 3, Laptop Standar Militer di Surabaya

Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan strategi digital kepada para pelaku UMKM pesantren, agar bisa bersaing di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Adapun peserta pelatihan ini berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bangkalan, Sumenep, Blitar, dan beberapa kota lain di Jatim.  

Direktur Aloha Institute, Muhammad Taufiq, menyatakan bahwa pelaku UMKM pesantren perlu lebih inovatif di tengah tantangan era digital.

“Pesantren harus menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital. Para pengelola UMKM di pesantren harus mampu beradaptasi dengan kondisi ekonomi saat ini,” ia menjelaskan.

Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas, PTPN I Regional 4 Gelontorkan Rp3 Triliun Dalam 5 Tahun

Adapun Head of Public Affair CCEP Indonesia, Dhedy Adi Nugroho, berharap pelatihan ini tidak berhenti pada diskusi singkat. Ia berharap program serupa bisa berlanjut dengan pendampingan.

“Ke depan, akan ada grup WhatsApp untuk diskusi dan pengembangan UMKM pesantren. Kami berharap pelatihan ini bisa berlanjut dan memberikan dampak nyata bagi perkembangan UMKM pesantren,” ujarnya.

Editor : Rochman Arief

Ekonomi
Trending Minggu Ini
Berita Terbaru