x
x

Di Balik Peristiwa Festival Rujak Uleg 2023 Antara Bahagia dan Kecewa

Minggu, 07 Mei 2023 13:04 WIB

JatimKini

Festival Rujak Uleg Surabaya yang berlangsung pada 6 Mei 2023 kemarin malam mendapat antusias tinggi dari masyarakat maupun peserta lomba rujak uleg. Gelaran festival tahunan yang digelar oleh pemerintah Kota Surabaya ini di ikuti sebanyak 432 peserta dari 108 grup.

Berbeda dengan momen Festival Rujak Uleg pada tahun-tahun sebelumnya yang hanya memiliki 1 cobek raksasa. Pada tahun ini terdapat 3 cobek raksasa yang terdiri dari cobek utama berdiameter 2,5 meter dan dua cobek lainnya berdiameter 2 meter.

Ribuan pengunjung sudah mulai memenuhi kawasan Kya-Kya di Jl. Kembang Jepun Surabaya sejak pukul 16.00 WIB. Sementara, sejak siang para peserta lomba Rujak Uleg dari berbagai instansi pemerintah dan swasta juga terlihat bersiap-siap menyambut pembukaan festival yang dijadwalkan mulai pukul 19.00 WIB.

Pada festival ini, Pemkot Surabaya juga melibatkan sebanyak 65 pelaku UMKM yang kebanyakan bergerak di bidang kuliner dengan berbagai menu seperti soto daging, ramen Jepang, jasuki, bakso, gudeg, nasi kebuli dan berbagai jenis makanan tradisional lainnya serta bermacam jenis minuman.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, rujak uleg merupakan simbol dari keberagam warga Kota Surabaya karena di dalamnya terdapat bermacam jenis isian yang bercampur mulai dari lontong, sayuran, buah-buah, kacang dan petis sebagai bumbu.

Sing diuleg (yang diuleg) ada berbagai macam, itu menunjukkan bahwa warga Surabaya terdiri dari berbagai macam ras, suku dan agama tetapi tolerasinya luar biasa. Dan Alhamdulillah malam hari ini Rujak Uleg masuk dalam jajaran 110 Kharisma Event Nusantara (KEN) selama 1 tahun sehingga ini menjadi kebanggaan, ujarnya saat sambutan pembukaan Festival Rujak Uleg 2023.

Baca Juga :

Festival Rujak Uleg 2023, Kya-Kya Mulai Digeruduk Ribuan Pengunjung

Sementara itu Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Fadjar Hutomo mengatakan, saat ini WHO (World Health Organization) telah mencabut status penanganan darurat Covid-19 sehingga ini menjadi sebuah insentif luar biasa bagi ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Surabaya yang ikut maju dan mengembangkan pariwisata.

Apresiasi tinggi, kami sampaikan kepada Pemkot Surabaya khususnya Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) dan seluruh pihak yang berkolaborasi atas Festival Rujak Uleg 2023 dalam rangka memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, ujarnya.

Menurut dia, Kota Surabaya kaya akan potensi alam dan sejarah serta ragam budaya yang khas, sehingga perlu didorong dengan promosi salah satunya melalui festival yang dapat mengangkat potensi dan nilai budaya, termasuk melalui potensi kuliner Rujak Uleg yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.

Presiden sendiri pada 2023 menargetkan ada sebanyak 1,2 - 1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara, dan 4,4 juta wisatawan asing. Untuk itu, ke depan sangat penting untuk mengimplementasikan strategi story knowledge yang mengedepankan narasi dan konten kreatif dan memadukannya dengan pola wisata, ujarnya.

Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang ikut hadir dalam rangkaian acara tersebut mengatakan, saat ini Kota Surabaya terus melaju dan meneteskan kebahagiaan. Kota Surabaya juga terus meningkatkan kesejahteraan yakni dengan tingkat kemiskinan yang juga turun signifikan.

Itu artinya warga Surabaya, SDMnya makin baik dan mudah-mudahan terus membaik. Dan hari ini warga Surabaya bersama-sama hadir dalam Festival Rujak Uleg, sebuah tradisi dan budaya, karena di setiap RT ada penjual rujak, di RW dan lainnya, rujak uleg telah menjadi sumber ekonomi masyarakat khususnya Surabaya, ujar perempuan nomer satu di Jati mini

Khofifah juga berharap agar orang lain melihat Surabaya dengan kelengkapan budaya dan kuliner, serta kebersahajaan dan kehangatan masyarakat Surabaya.

Semoga seluruh jajaran pimpinan dan walikota agar terus bisa menjaga Surabaya untuk tetap guyub, rukun, dan harmoni. Masyarakat bisa menjaga tetap seduluran dan persaudaraan, katanya.

Area di Batasi

Di balik kegembiraan dalam pelaksanaan Festival Rujak Uleg tahun ini, memiliki cerita tersendiri oleh masyarakat mulai dari ke kecewaan hingga ke gembiraan dalam ajang tahunan ini

Alik, salah seorang pengunjung Festival Rujak Uleg asal Jember mengaku, senang bisa berkunjung ke festival ini karena menyuguhkan hiburan musik dan peserta festival dengan kostum-kostum unik.

"Ini pertama kali saya ke Festival Rujak Uleg. Kebetulan sedang berkunjung ke rumah cucu, dan ada hiburan wisata gratis seperti. Jajanannya juga enak dan tergolong terjangkau harganya," katanya.

Dalam acara itu tepatnya area lokasi Festival Rujak Uleg 2023 para pengunjung yang datang cukup mudah untuk mencari lokasi parkir karena telah diatur oleh para petugas di setiap titik. Namun sangat sayangnya, pada festival tahun ini, beberapa pengunjung tidak bisa menyaksikan para peserta dengan lebih dekat karena dibatasi dengan pagar betis yang dilakukan panitia yang mengelilingi para peserta lomba. Tak luput pula, awak media yang ingin meliput Festival itu dibatasi oleh panitia.

Terbukti dengan adabya area terbatas ini , para pengunjung yang ingin menonton Festival Rujak Uleg 2023 ini bisa menonton dari pinggiran pagar betis, dan hanya diberikan akses melewati jalur yang sempit di sisi kanan dan kiri pertokoan. Tampak juga para pengunjung yang akhirnya duduk tak beraturan di jalur pertokoan sehingga menyulitkan pengunjung lain untuk berjalan hingga penuh sesak.

Hanawati, seorang pengunjung awalnya sangat antusias untuk datang dan menyaksikan acara gratis ini, tetapi sayang, dirinya merasa kecewa dengan Festival ini karena tidak bisa menonton secara puas saat para peserta melakukan antraksinya. Hal ini dikarenakan, masyarakat yang hadir dalam acara tersebut cukup penuh bahkan, sulit berjalan. Dan pada akhirnya, Hanawati lebih memilih pulang lebih cepat.

Saya dan keluarga sudah datang kesini sejak sore jam 17.00, lalu mencoba berjalan ke area tengah dekat panggung utama tempat cobek raksasa, tapi ternyata tempatnya tidak nyaman, panas, area untuk pengunjung itu sempit dibatasi pagar, dan orang-orang berdesak-desakan. Akhirnya saya kembali keluar ke pintu timur untuk cari jajanan kuliner lalu pulang, apalagi acaranya tidak segera dimulai,, katanya.

Kekecewaan warga yang datang juga turut dilontarkan melalui sosial media di kolom komentar akun Instagram Bangga Surabaya @surabaya . Akun bernama @ak.beckam menulis :

Ga masuk blas tak kiro masyarakat umum isok incip rujak e malah koyok nonton pejabat gala dinner ae (tidak masuk, ku kira masyarakat umum bisa incip rujak malah seperti nonton pejabat gala dinner).

Selain itu, akun @ksmytrica juga menyebut jika gelaran ini terlalu malam karena mulai prosesi uleg jam 20.20 WIB. Masyarakat baru bisa masuk ke arena dalam pagar setelah seluruh acara pembukaan selesai. (R1)

Editor : Redaksi

LAINNYA